Senin, 10 Desember 2018

IT dan Katalog Perpustakaan


A.    Latar belakang
Perkembangan teknologi informasi di Indonesia terasa sangat pesat. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi tersebut maka secara tidak langsung berpengaruh terhadap kehidupan manusia, termasuk dalam bidang perpustakaan sebagai media pengelola informasi. Perkembangan teknologi informasi pada dunia perpustakaan jika dilihat dari segi data dan dokumen yang disimpan yaitu dimulai dari adanya perpustakaan tradisional yang hanya terdiri dari kumpulan koleksi buku tanpa katalog, kemudian muncul perpustakaan semii modern yang menggunakan katalog (index). Metamorfosa dari perkembangan teknologi informasi pada dunia perpustakaan juga ditandai dengan adanya pergeseran teknologi yang digunakan oleh pustakawan dalam melakukan setiap aktivitas di perpustakaan. Pengelolaan perpustakaan yang pada mulanya menggunakan sistem manual karena belum dimengertinya teknologi informasi yang tengah berkembang perlahan mulai ditinggalkan. Dengan adanya teknologi informasi yang tengah berkembang di dunia perpustakaan maka menghasilkan suatu paradigma baru bagi para pengelola perpustakaan di Indonesia yaitu bergersernya paradigma tentang pengelolaan perpustakaan secara manual atau konvesional menuju ke sistem pengelolaan digital dengan pemanfaatan teknologi informasi.
Perkembangan mutakhir yang terjadi dalam perkembangan teknologi informasi dalam dunia perpustakaan adalah munculnya perpustakaan digital (digital library). Perpustakaan digital memiliki keunggulan dalam kecepatan pengaksesan karena berorientasi ke data digital dan media jaringan komputer (internet). Di sisi lain, dari segi  manajemen (teknik pengelolaan), dengan semakin kompleksnya koleksi perpustakaan, saat ini muncul kebutuhan akan penggunaan teknologi informasi untuk otomatisasi business process di perpustakaan. Sistem yang dikembangkan kemudian terkenal dengan sebutan sistem otomasi perpustakaan (library automation system).
Secara garis besar, prospek perpustakaan dalam pengembangan teknologi informasi yaitu :
1.      Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah membawa perubahan besar dalam proses pengolahan, penyimpanan, serta distribusi data dan informasi. Perubahan tersebut akan berpengaruh langsung terhadap peningkatan komunikasi global kepada pemakai perpustakaan.
2.      Pada hakikatnya, globalisasi komunikasi dan ledakan informasi (information explotion) merupakan tantangan sekaligus juga peluang bagi perpustakaan yang perlu diberi jawaban dalam bentuk karya nyata, yaitu peningkatan diri dan penambahan pengetahuan para pustakawan mengenai  profesi yang digelutinya.
3.      Pemanfaatan sarana komunikasi yang ada di perpustakaan, seperti sarana telekomunikasi, saluran lewat telepon, faximile, video-text, dengan dukungan teknologi informasi dapat dimanfaatkan sehingga  memungkinkan bagi pemakai perpustakaan untuk  memperoleh informasi cepat, akurat, serba seketika dan langsung dimanfaatkannya.
Beberapa alasan mengapa teknologi  informasi harus di terima di perpustakaan sebagaimana yang di kemukakan oleh abdul rahman saleh antara lain:
1.Tuntutan terhadap jumlah dan mutu layanan perpusakaan
2. Kebutuhan untuk mengefektifkan sumberdaya manusia

B. Dampak Positif dan Negatif Kemajuan TI di Perpustakaan
   Dampak positif adanya Teknologi Informasi bagi perpustakaan diantaranya :
1.      Meringangkan beban pekerjaan sehingga lebih efektif dan efisien.
2.      Menghemat waktu dan tenaga para staf  sehingga penempatan staf tepat dan tidak membuang pengeluaran untuk membayar staf yang berlebihan dan juga hasil pekerjaannya menjadi maksimal.
3.      Akan menarik para pembaca untuk mengunjungi perpustakaan. Seperti dengan adanya fasilitas WiFi serta layanan katalog yang berbasis komputer, sehingga para pembaca akan merasa nyaman dan juga mudah untuk menemukan buku yang mereka cari.
4.      Pertukaran informasi menjadi lebih mudah dan cepat karena semua informasi sudah dapat diakses melalui internet.
5.      Dalam hal pengadaan bahan pustaka, TI sangat membantu dalam penelusuran bahan pustaka yang diinginkan dan juga menampung ide dari pembaca untuk kebutuhan perpustakaan lainnya yang merasa diperlukan.
6.      Dalam hal keamanan, pentingnya CCTV diletakkan di tempat penitipan barang sebelum memasuki perpustakaan, guna meminimalisir tindak kejahatan.

Setelah dampak positif, kini beralih ke dampak negatif. Sebenarnya dampak negatif tidak terlalu terlihat. Tetapi apabila lebih teliti, kita bisa melihat dampak negatif teresbut. Dampak negatif Teknologi Informasi bagi perpustakaan, diantaranya :
1.      Perlunya biaya yang mahal untuk membuat layanan perpustakaan berbasis komputer, dari mulai membeli komputer, menyediakan WiFi dan lain-lain
2.      Perlunya tenaga terampil yang menangani komputerisasi, untuk pemasangan dan pengoperasian komputer di sebuah Perpustakaan sehingga komputer tersebut dapat beroperasi secara maksimal. Dengan kata lain, butuh SDM yang berkualitas 
3.      Mempersempit orang yang memiliki SDM yang rendah untuk bekerja, karena mereka tidak mampu mengoperasikan sistem yang sedemikian modern
4.      Perpustakaan harus menyediakan tenaga ahli yang bisa merawat dan mengoperasikan komputer-komputer tersebut agar berjalan baik dan juga harus diberi pelatihan agar tercipta kerja yang maksimal
5.      Ketergantungan terhadap teknologi komputer, dalam hal pencarian, catat mencatat dll sehingga dalam waktu panjang akan berdampak negatif

C. Dampak positif dan negatif perkembangan TI bagi pustakawan
Dampak positif bagi Pustawakan antara lain :
1.     Para Pustakawan dari berbagai perpustakaan yang ada di Indonesia bisa saling koordinasi dengan cepat dan mempererat silaturahmi karena bisa berkomunikasi bisa setiap saat kegiatan perpustakaan berlangsung, seperti pameran perpustakaan
2.      Dapat menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam hal pengadaan, sirkulasi dll
3.     Bisa diadakan kunjungan ataupun studi banding sesama staf perpustakaan sehingga dapat bertukar ikiran maupun pengalaman

Dampak negatif bagi Pustakawan antara lain :
1.      Ketergantungan terhadap teknologi, sehingga jarang melakukan pekerjaan secara manual membuat pustakawan meremehkan tugas
2.      Pustakawan harus mengerti sistem komputer sehingga dapat menggunakan dan merawat dengan baik, jika terjadi sesuatu, pustakawan harus bisa mengatasinya sebagai langkah awal
3.     Bagi Pustakawan yang berpendidikan rendah, rentan akan pemberhentian karena pekerjaannya sudah tergantikan oleh teknologi.



Minggu, 09 Desember 2018

Poster perpustakaan dengan Canva


Bentuk poster untuk Perpustakaan melalui Canva

Pengertian Poster

Poster adalah media publikasi yang terdiri atas tulisan, gambar ataupun kombinasi antar keduanya dengan tujuan memberikan informasi kepada khalayak ramai. Umunya poster dipasang di tempat-tempat yang ramai dan strategis seperti sekolah, pasar, kantor, mall, puskesmas, dan lain-lain. Sifat informasi yang di sampaikan dalam poster umumnya bersifat mengajak.

Tujuan Poster

Secara umum poster di buat dengan tujuan sebagai media publikasi supaya masyarakat dapat membacanya dan melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang ada dalam poster tersebut. Adapun secara khusus poster di buat dibuatnya poster tergantung dengan apa yang diinginkan pembuat, misalnya untuk tujuan komersial, mencari simpati publik, mencari perhatian masyarakat, dan lain sebagainya.

Fungsi Poster

Poster berfungsi untuk memberi tambahan pemahaman tentang suatu informasi kepada banyak orang atau para pembaca tentang apa yang ingin di sampaikan oleh pembuat poster melalui gambar dan kalimat yang singkat dan jelas.

Ciri-Ciri Poster

Dibawah ini merupakan ciri-ciri poster, yaitu :
  • Desain grafis dari poster harus memuat atau berisi komposisi yang terdiri atas huruf dan gambar di atas media kertas atau kain yang berukuran besar.
  • Cara pengaplikasiannya bisa dengan cara ditempel pada dinding, tempat umum atau permukaan datar yang lain dengan sifat membidik perhatian mata semaksimal mungkin.
  • Poster pada umumnya dibuat dengan perpaduan warna yang kuat dan kontras.
  • Poster menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan tidak rancu supaya mudah dipahami.
  • Pesan yang ingin disampaikan sebaiknya disertai dengan gambar.
  • Poster bisa dibaca secara sambil lalu.

Syarat Poster

Berikut ini merupakan syarat-syarat poster, yaitu :
  • Poster harus menggunakan bahasa yang mudah untuk dipahami.
  • Susunan kalimat poster harus singkat, padat, jelas, tetapi berisi.
  • Poster sebaiknya dikombinasikan dengan bentuk gambar.
  • Poster harus bisa menarik minat khalayak.
  • Media poster harus menggunakan bahan yang tidak mudah rusak atau sobek.
  • Ukuran poster sebaiknya disesuaikan dengan tempat atau lahan pemasangan serta target pembaca.
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan poster adalah :
  • Gambar dibuat mencolok dan sesuai dengan ide yang akan dikomunikasikan.
  • Kata-kata yang digunakan dalam poster harus efektif, sugestif, dan mudah diingat.
  • Jenis font atau huruf sebaiknya adalah jenis yang mudah dibaca dan dengan ukuran yang besar.
         Untuk membuat poster membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk menyewa desainer yang ahli untuk membuat desain poster yang menarik dan menonjol. 
Sekarang, tidak pelu khawatir, karena Canva hadir memberikan cara mudah dan cepat membuat desain poster, tanpa biaya apapun dan tidak memerlukan keahlian khusus untuk bisa mengaksesnya. 
          dibawah ini merupakan contoh poster yang saya buat untuk perpustakaan dengan menggunakan www.Canva.com 



Sabtu, 08 Desember 2018

Contoh Leaflet dan fungsinya



Ini merupakan contoh leaflet yang saya buat dengan menggunakan aplikasi canva. saya membuat leaflet untuk perpustakaan Universitas PGRI Palembang.
cara membuatnya tidak terlalu sulit. aplikasinya bisa langsung buka di google ataupun di download.




Leaflet merupakan sarana publikasi singkat yang berbentuk selebaran kertas dan berukuran kecil. Biasanya selebaran kertas ini berisikan informasi suatu hal yang perlu disebarkan kepada khalayak ramai. Pada umumnya leaflet terdiri dari 200 sampai 400 karakter atau huruf yang ditata dan disertai gambar untuk mendukung isi leaflet tersebut. Berikut fungsi leaflet yang harus Anda ketahui:

1. sarana promosi
    Pada umumnya selebaran seperti ini digunakan untuk sarana promosi, agar memudahkan para masyarakat yang membacanya. Promosi menggunakan selebaran kertas sangat efektif karena mudah dibawa kemana-mana, dan mudah mendapatkan informasi utama dari produk atau usaha yang dipromosikan.

2. sarana informatif
    leaflet sebagai sarana informasi yang biasanya berisi informasi untuk memudahkan masyarakat untuk mengetahui lokasi ataupun bagian-bagian yang ada di dalam suatu organisasi atau lembaga yang membuat leaflet.

3. sarana identifikasi
    leaflet juga berfungsi untuk memperkenalkan suatu perusahaan yang menyebarkan leaflet tersebut melalui sebuah logo dan lain sebagaina yang tertera didalam selebaran tersebut.






















Rabu, 05 Desember 2018

powtoon Layanan yang ada di perpustakaan (services in the library)


Pengertian Komunikasi dan Ruang Lingkupnya (Lengkap)



A.    Pengertian Komunikasi
Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi.
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?) Lasswell, 1960
Komunikasi adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan.
Setiap pelaku komunikasi dengan demikian akan melakukan empat tindakan: membentuk, menyampaikan, menerima, dan mengolah pesan. Ke-empat tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan. Membentuk pesan artinya menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam benak kepala seseorang melalui proses kerja sistem syaraf. Pesan yang telah terbentuk ini kemudian disampaikan kepada orang lain. Baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bentuk dan mengirim pesan, seseorang akan menerima pesan yang disampaikan oleh orang lain. Pesan yang diterimanya ini kemudian akan diolah melalui sistem syaraf dan diinterpretasikan. Setelah diinterpretasikan, pesan tersebut dapat menimbulkan tanggapan atau reaksi dari orang tersebut. Apabila ini terjadi, maka si orang tersebut kembali akan membentuk dan menyampaikan pesan baru. Demikianlah ke –empat tindakan ini akan terus-menerus terjadi secara berulang-ulang.
Pesan adalah produk utama komunikasi. Pesan berupa lambang-lambang yang menjalankan ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik atau tindakan. Bisa berbentuk kata-kata tertulis, lisan, gambar-gambar, angka-angka, benda, gerak-gerik atau tingkah laku dan berbagai bentuk tanda-tanda lainnya. Komunikasi dapat terjadi dalam diri seseorang, antara dua orang, di antara beberapa orang atau banyak orang. Komunikasi mempunyai tujuan tertentu. Artinya komunikasi yang dilakukan sesuai dengan keinginan dan kepentingan para pelakunya.
B.     Ruang Lingkup Komunikasi
Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Dimensi Komunikasi menyatakan bahwa ruang lingkup/cakupan komunikasi sebagai berikut:
1.   Bentuk komunikasi:
a.    Personal Communication (Komunikasi Pribadi) :
1)   Intrapersonnal Communication (Komunikasi Intrapribadi)
2)   Interpersonnal Communication (Komunikasi Interpersonal)
b.     Group Communication (Komunikasi Kelompok):
1)   Small Group Communication (Lecture, Panel Discussion, Symposium,         Seminar, Brainstorming) (komunikasi kelompok kecil)
2)   Large Group Communication / Public Speaking (kelompok publik)
c.    Mass Communication (Komunikasi dengan menggunakan media, contoh : Radio,               TV, Film, dsb.)
2.   Sifat Komunikasi:
a.    Verbal:
1)   Oral(Ucapan)
2)   Written(Tulisan)
b.   Non-verbal:
1)   Kinestetikal (bahasa tubuh)
2)   Gestural (gerak-gerik tubuh)
3)   Postural (sikap tubuh)
4)   Facial Expressions (ekspresi muka)
3.   Teknik Komunikasi:
a.    Public Relations ( hubungan masyarakat)
b.   Advertising (iklan)
c.    Exhibition (pameran)
d.   Propaganda (propaganda)
e.    Publicity (publisitas)
f.    Journalism (jurnalistik)
4.   Metode Komunikasi:
a.    Informative Communication (komunikasi inrormatif)
b.   Persuasive Communicatio (komunikasi persuasif)
c.    Coersive / Instructive Communication (komunikasi kosersif/ intruktif)
5.   Fungsi Komunikasi:
a.    Public Information (informasi publik)
b.   Publik Education (pendidikan publik)
c.    Publik Persuasion (persuasi publik)
d.   Publik Entertainment (hiburan publik)
6.   Tujuan Komunikasi:
a.    Social Change / Social Participation (perubahan sosial/ partisipasi sosial)
b.   Attitude Change (perubahan sikap)
1)   Opinion Change (perubahan pendapat)
2)   Behaviour Change (perubahan perilaku)
7.   Model Komunikasi:
a.    One Step Flow Communication (komunikasi satu arah)
b.   Two Step Flow Communication (komunikasi dua arah)
c.    Multi Step Flow Communication (komunikasi berbagai arah)
8.   Bidang Komunikasi:
a.    Social Communication (komunikasi sosial)
1)   Managemen Communication (komunikasi organisasi)
2)   Bussiness Communication (komunikasi bisnis)
3)   Political Communication (komunikasi politik)
b.   Cultural Communication (komunikasi budaya)
1)   Traditional Communication (komunikasi tradisional)
2)   International Communication (komunikasi internasional)
9  Interaksi Komunikasi:
a.    Komunikasi Sosial
b.   Komunikasi Media



Kamis, 18 Oktober 2018

desain kerja yang ergonomis


DESAIN STASIUN KERJA
Menurut Annis dan McConville (1996) dan Manuaba (1990) ergonomi  adalah kemampuan untuk menerapkan informasi menurut karakter manusia, kapasitas dan keterbatasannya terhadap desain kerja, mesin dan sistemnya , ruang kerja dan lingkungan sehingga manusia dapat hidup dan bekerja secara sehat, aman, nyaman dan efisien.  
Jadi pada bab ini kita akan mempelajari tentang bagaimana menciptakan lingkungan kerja yang ergonomis.

A.    Pendekatan dalam Desain Stasiun Kerja
Secara umum baik dalam memodifikasi atau meredesain stasiun kerja yang sudah ada maupun mendesain stasiun kerja yang  baru, para perancang sering dibatasi oleh  faktor finansial maupun teknologi. Dengan demikian desain dan redesain harus selalu berkompromi antara kebutuhan biologis  operator  dengan kebutuhan stasiun kerjafisik baik ukuran maupun fungsi dalam stasiun kerja.  Artinya dalam pembuatan stasiun kerja harus memperhatian atau mempertimbangkan beberapa hal  diantaranya yaitu harus korelasinya antara operator dengan hardware, software, lingkungan fisik dan organisasi.

B.     Pertimbangan Antropometri
Data antropometri memegang peran yang sangat penting dalam mendesain stasiun kerja. Dengan kita mengetahui data antropometri kita dapat mengetahui desain seperti apa yang akan kita buat yang harus sepada dengan tenaga kerja dan beban kerja yang akan dilakukan dengan harapan dapat menciptakan keamanan, kenyamanan keselamatan dan estetika kerja.
Dalam setiap desainn peralatan dan stasiun kerja, keterbatasan manusia harus selalu diperhatikan, disamping kemampuan dan kebolehannya. Mengingat bahwa setiap manusia berbeda yang satu dengan yang lainnya. Maka aplikasi data antropometri dalam desain produk dapat meliputi: desain untuk orang ekstrim (kecil atau besar), desain untuk orang perorang, desain untuk kisaran yang dpat diatur dengan persentil -5 dan persentil -95 dari populasi dan dan desain untuk neraca dengan menggunakan data persentil -50 (Sanders & McGormick, 1987). Namun demikian dalam pengumpulan data antopometri yang akan digunakan untuk medesain suatu produk, harus memperhitungkan variabilitas populasi pemakai seperti variabilitas ukuran tubuh secara umum, variasi jenis kelamin, vasiasi umur dan variasi ras atau etnik.

Jenis Pengukuran Antropometri
1.      Pengukiran antropometri stasis
Pengukuran ini biasanya dilakukan dengan dua posisi yaitu posisi duduk atau posisi berdiri.
a.       Desain stasiun kerja dengan posisi duduk
Granjien (1993) berpendapat bahwa bekerja dengan posisi duduk mempunyai keuntungan antara lain: pembebanan pada kaki, pemakaian energi dan kepaduan untuk sirkulasi darah dapat dikurangi. Namun demikian bekerja dengan duduk dapat menyebabkan otot perut melembek dan tulang belakang akan melengkungsehingga cepat lelah.
b.      Desain stasiun kerja dengan posisi berdiri
Menurut Sutalaksana (2000) sikap berdiri merupakan sikap yang siaga baik fisik maupun mental, sehingga aktivitas kerja yang dilakukan lebih cepat, kuat dan teliti. Posisis berdiri lebih menyebabkan kelelahan daripada duduk, dan energi yang dikeluarkan untuk berdiri lebih banyak 10-15% dibandingkan dengan duduk.
2.      Desain Stasiun Kerja Dan Sikap Kerja Dinamis
Keuntungan desin kerja dengan kombinasi duduk dan berdiri menjadi satu desain dengan batasan berikut:
a.       Pekerjaan dilakukan dengan duduk pada suatu saat dan pada saat lainnya. Dilakukan dengan berdiri dan saling bergantian;
b.      Perlu menjangkau sesuatu lebih dari 40 cm ke depan dan atau 15 cm ke atas landasan kerja; dan
c.       Tinggi landasan kerja dengan kisaran antara 90-120 cm, merupakan ketinggian yang paling tepat baik untuk posisi duduk maupun berdiri.  



ORGANISASI KERJA DAN KEBUTUHAN GIZI KERJA

A.    Fisiologi Tubuh saat Bekerja dan Istirahat
Pada dasarnya aktivitas kerja merupakan pengarahan tenaga dan pemanfaatan organ-organ tubuh melalui koordinasi dan perintah oleh syaraf pusat. Besar kecilnya pengarahan tenaga sangat bergantung pada jenis pekerjaan (fisik atau mental), secara umum pekerjaan yang bersifat fisik memerlukan pengerahan tenaga yang lebih besar dibandingkan jenis pekerjaan yang bersifat mental.
Menurut Suma’mur (1982) bahwa bekerja adalah anabolisme yaitu mengurai atau menggunakan bagian-bagian tubuh yang telah dibangun sebelumnya. Dalam keadaan demikian, sistem syaraf utama yang berfungsi adalah komponen simpatis. Maka pada kondisi seperti itu, aktivitas tidak dapat dilakukan secara terus-menerus, melainkan harus diselangi dengan istirahat untuk memberikan kesempatan kepada tubuh untuk melakukan pemulihan. Pada saat istirahat tersebut, maka tubuh mempunyai kesempatan membangun kembali tenaga yang telah digunakan (katabolisme). Pada saat bekerja otot mengalami kontraksi dan pada saat istirahat terjadi pengendoran atau relaksasi otot. Jadi jika pada saat siangnya bekerja, pada saat malam hari upayakan untuk beristirahat memulihkan tenaga agar keesokan harinya dapat bekerja kembali secara bugar. Secara fisiologis apabila pemulihan pada malam hari tidak cukup, maka secara otomatis performansi kerja pada hari berikutnya akan menurun.

B.     Pengaturan Waktu Kerja dan Waktu Istirahat
Di Indonesia telah ditetapkan lamanya waktu bekerja sehari maksimum adalah 8 jam kerja. Tetapi dalam pelaksanaannya, hanya perusahaan yang memperkerjakan karyawannya di luar jam kerja (kerja lembur) dengan berbagai alasan. Disisi lain karyawan juga senang melakukan kerja lembur karena akan mendapatkan gaji di luar gaji pokok.
Dari sudut pandang fisiologi, kerja lembur sangat merugikan kesehatan. Dalam putaran 24 jam sehari terdapat tiga siklus keseimbangan tubuh yaitu 8 jam bekerja, 8 jam berinteraksi dan bersosialisasi dengan keluarga, masyarakat, dan 8 jam untuk istirahat. Apabila kerja lembur dilakukan diluar 8 jam kerja tersebut maka siklus keseimbangan tubuh akan terganggu.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan di lapangan, ternyata terdapat empat istirahat yang dilakukan oleh para pekerja selama jam kerja berlangsung, yaitu:
1.      Istirahat spontan adalah istirahat pendek setelah pembebanan kerja.
2.      Istirahat curian adalah istirahat yang terjadi jika beban kerja tak dapat diimbangi oleh kemampuan kerja. Terjadi jika beban kerja yang lebih besar sehingga menyebabkan kelelahan.
3.      Istirahat oleh karena proses kerja tergantung dari bekerja mesin-mesin, peralatan atau prosedur-prosedur kerja, waktu istirahat dilakukan tergantung kecepatan penyelesaian tugas.
4.      Istirahat yang ditetapkan adalah istirahat yang memang sudah ditentukan oleh ketentuan perundang-undangan.

C.    Hasil Kerja
Jumlah jam kerja yang efisien selama seminggu adalah sekitar 40-48 jam/minggu. Sedangkan diantara waktu kerja harus disediakan aktu istirahatyang jumlahnya antara 15-30% dari seluruh waktu kerja. Apabila jam kerja melebihi ketentuan tersebut akan ditemukan hal-hal seperti; penurunan kecepatan kerja, gangguan kesehatan, absensi karena skit meningkat, yang kesemuanya akan bermuara kepada rendahnya tingkt produktivitas kerja.

D.    Kebutuhan Gizi Kerja
1.      Zat Gizi dan Sumber Makanan
Fungsi dari zat-zat gizi adalah sebagai sumber tenaga atau kalori (karbohidrat, lemak dan protein), membangun dan memelihara jarinagn tubuh (protein, air dan mineral) dan mengatur proses tubuh (vitamin dan mineral).
Untuk mempertahankan hidup dan dapat melakukan pekerjaan setiap orang membutuhkan tenaga. Tenaga tersebut diperoleh dari pembaharan zat-zat  makanan yang dikonsumsi dengan oksigen. Bila banyaknya makanan yang dikonsumsi setiap hari tidak seimbang dengan tenaga yang dikeluarkan maka tubuh akan mengalami gangguan kesehatan. Jika makanan yang dikonsumsi lebih besar daripada tenaga yang dikeluarkan maka tubuh akan menjadi gemuk, sebaliknya jika makanan yang dimakan kurang maka tubuh akan menjadi kurus. Keduanya akan mempengaruhi derajat kesehatan seseorang dan akhirnya mempengaruhi pada efisien dan produktivitas kerja.
2.      Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Seseorang
Kebutuhan gizi setiap orang berbeda-beda satu sama lainnya dan sangat tergantung pada berbagai faktor yaitu:
a.       Ukuran tubuh, semakin besar ukuran tubuh seseorang maka semakin besar pula kebutuhan kalorinya, meskipun usia, jenis kelamin, dan aktivitas yang dilakukan sama
b.      Usia, anak-anak dan remaja membutuhkan relatif lebih banyak kalori dan zat gizi lainnya dibandingkan dengan oraang dewasa atau tua, karena selain diperlukan untuk tenaga juga untuk pertumbuhan.
c.       Jenis kelamin. Laki-laki umumnya membutuhkan lebih banyak kalori dibandingkan dengan wanita. Hal ini karena secara fisiologis laki-laki mempunyai lebih banyak otot dan juga lebih aktif.
d.      Kegiatan/ aktivitas kerja yang dilakukan. Pekerja berat akan membutuhkan kalori dan protein lebih besar dibanding orang yang bekerja ringan.
e.       Kondisi tubuh tertentu. Pada orang yang baru sembuh dari sakit akan membutuhkan lebih banyak kalori dan zat gizi tersebut untuk rehabilitasi kembali sel-sel/ jaringan tubuh yang rusak selama sakit.
f.       Kondisi lingkungan. Pada musim hujan membutuhkan kalori lebih tinggi/ banyak dibandingkan saat musim panas.
Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut kita dapat membuat menu makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kita agar tidak terjadi gangguan kesehatan akibat ketidak seimbangan gizi.
3.      Pengaruh Faktor Lingkungan Kerja
a.       Tekanan panas. Untuk pekerjaan di tempat kerja bersuhu tinggi, harus diperhatikan secara khusus kebutuhan air dan dan garam sebagai pengganti cairan untuk penguapan.
b.      Bahan-bahan kimia. Bahan-bahan kimia dapat menyebabkan keracunan kronis dengan penurunan berat badan sebagai salah satu gejalanya.
c.       Faktor psikologis. Stress sebagai akibat ketidak selarasan emosi, hubungan manusia dalam pekerjaan yang kurang baik, rangsangan atau hambatan psikologis, sosial, dll. Akan menurunkan berat badan, terjadinya penyakit dan tidak produktifnya tenaga kerja.
4.      Usaha Perbaikan Gizi
a.       Menyediakan kantin di perusahaan, dengan tujuan meningkatkan perbaikan gizi tenaga kerja
b.      Pemberian makan secara Cuma-Cuma pada jam tertentu
c.       Pemberian makanan tambahan
d.      Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan dan gizi secara teratur.
e.       Menerapkan hasil penelitian tentang gizi kerja yang telah dilakukan untuk meningkatkan status gizi.


Perkembangan Otomasi Perpustakaan di Dunia dan Indonesia

PERKEMBANGAN OTOMASI PERPUSTAKAAN DI DUNIA DAN DI INDONESIA UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH AUTOMASI PERPUSTAKAAN DISUSUN OLEH: ...