“ Ayat Al-Qur’an yang
Ada Hubungannya dengan Jurusan Ilmu Perpustakaan”
1. وَيُكَلِّمُ النَّاسَ فِي
الْمَهْدِ وَكَهْلًا وَمِنَ الصَّالِحِينَ ﴿آل عمران:٤٦﴾
“dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian
dan ketika sudah dewasa dan dia adalah termasuk orang-orang yang saleh”.”
Berbicara==> kita adalah anak Ilmu Perpustakaan, jadi kita harus pintar berbicara
dihadapan umum. Kemudian nantinya kita
juga akan melayani masyarakat, jadi kita harus tahu tata cara berbicara yang
baik dan benar.
2.
دَرَسَ - يَدْرُسُ = belajar==> didalam perpustakaan banyak informasi dan jika kita mau berlajar itu akan
meningkatan wawasan kita. Mau belajar itu merupakan kunci kesuksesan.
3.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَأْكُلُواْ
الرِّبَا أَضْعَافاً مُّضَاعَفَةً وَاتَّقُواْ اللّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ . وَاتَّقُواْ
النَّارَ الَّتِي أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. Peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir.” (Q.S AL-Imron:130)
Memelihara/ mentarbiyah==> kita sebagai pemustaka hendaknya memelihara buku dengan tidak merobeknya,
mencoret, dan lain sebagainya.
4.
.إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا
الصَّلاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلانِيَةً يَرْجُونَ
تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi" (QS.Al-Faathir:29).
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi" (QS.Al-Faathir:29).
Membaca==> membaca merupakan kunci dari keberhasilan. Karena setiap orang tahu ketika mereka membaca mereka akan
mengetahui apa yang tidak ia ketahui dengan membaca. Ayat yang Allah turunkan
pertama kali itupun menyerukan kepada umatnya untuk membaca.
5.
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا
الصَّلاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلانِيَةً يَرْجُونَ
تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ
"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi" (QS.Al-Faathir:29).
"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi" (QS.Al-Faathir:29).
Rugi==> Rugilah orang-orang yang tidak
gemar membaca, karena kita akan tersaingi dengan teman-teman di kelas yang
lebih tekun membaca dan jika kita ingin maju, maka banyak-banyaklah membaca
6.
سَنُقْرِئُكَ فَلا تَنْسَى
"Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) Maka kamu tidak akan lupa" (QS. Al-A'laa: 6).
Lupa==> Agar
pelajaran yang diberikan oleh guru atau dosen pada hari ini kita tidak lupa,
maka kita harus mengulangnya atau mencatatnya. Agar ketika kita akan
melaksanakan ujian atau tes kita bisa melihat catatan kita.
7.
اتْلُ مَا
أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى
عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ
مَا تَصْنَعُونَ
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al-'Ankabuut: 45)
Mengingat==> ketika kita lupa apa yang kita
lakukan? Yaitu mengingat kembali, caranya dengan mengingat historinya atau
melihat kembali catatan kita.
8.
الَّذِي
عَلَّمَ بِالْقَلَم.
” yang mengajar (manusia)
dengan pena”. (Q.S. Al-‘Alaq:4)
Mengajar==> ketika
kegiatan belajar mengajar baik itu di dalam kelas maupun diluar kelas, ada
baiknya kita mendengarkan dan memperhatikan. Agar kita lebih paham.
9. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ
“yang mengajar (manusia)
dengan pena”.(Q.S Al-‘Alaq:4)
Pena==> kebanyakan
mahasiswa mencatat segala hal yang dianggap penting di dalam buku dengan
menggunakan pena.
10. ن ۚ وَالْقَلَمِ
وَمَا يَسْطُرُونَ
“Nun, demi pena dan apa yang mereka tuliskan. “(Q.S Al-Qalam:1)
Menulis==> manusia itu penuh dengan kekurangan, ketika hari ini kita diberi ilmu kita
ingat, tetapi sebulan atau setahun kemudian kita akan lupa. Cara agar kita
tetap mengingatnya yaitu dengan menulis
atau mencatat informasi-informasi yang baru kita dapat agar tidak hilang begitu
saja.
10.
وَلَمَّا سَكَتَ عَنْ مُوسَى الْغَضَبُ أَخَذَ الْأَلْوَاحَ ۖ وَفِي
نُسْخَتِهَا هُدًى وَرَحْمَةٌ لِلَّذِينَ هُمْ لِرَبِّهِمْ يَرْهَبُونَ
Dan sesudah amarah Musa menjadi reda, lalu diambilnya (kembali) lauh-aluh
(Taurat) itu; dan dalam tulisannya terdapat petunjuk dan rahmat untuk orang-orang yang takut kepada Tuhannya.(Q.S AL-A’raf: 154)
Petunjuk==> ketika kita
akan melakukan sesuatu yang belum pernah kita lakukan maka kita harus melihat
petunjuk atau arahannya agar kita tidak salah atau keliru. Begitupun kita
didalam perpustakaan juga harus melihat petunjuk yang telah disediakan.
12. وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا
“Serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia” (al-Baqoroh:
83)
Ucapkanlah==>
artinya kita dianjurkan untuk mengucapkan kata-kata yang baik atau yang
berfaedah ketika berbicara dengan siapapun itu terutama kepada orang tua,
dosen, maupun masyarakat.
13. وَلا تُجَادِلُوا
أَهْلَ الْكِتَابِ إِلا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِلا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ
“Dan
janganlah kamu berdebat dengan Ahli
Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim
di antara mereka” (al-Ankabut: 46)
Berdebat==> ketika kita berdiskusi
tentang perbedaan isi buku atau apapun itu hendaknya jangan mengelurkan
kata-kata kotor dan tunjukkanlah selayaknya seorang pelajar.
14. يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا
مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ
خَبِيرُُ
Artinya : Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.s. al-Mujadalah : 11)
Ilmu pengetahuan==> dengan kita
banyak belajar terutama membaca buku itu akan membuat ilmu pengetahuan kita
semakin bertambah dan semakin tinggi kita menuntut ilmu maka semakin banyak
pula ilmu yang kita dapatkan.
15. شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ
وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ
الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ [آل
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan
orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan
(yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Ali Imraan
: 18)
Bijaksana==> kita sebagai anak perpustakan yang
ahli informasi, sebaiknya kita lebih bijaksana dalam menggunakan media massa.
Jangan asal percaya dengan berita yang beredar. Kita harus menyaring
informasi-informasi yang baru kita ketahui dan belum tentu kebenarannya.
16.
لِيَرْبُوَ فِي أَمْوَالِ وَمَا آتَيْتُمْ مِنْ رِبًا النَّاسِ فَلا يَرْبُو عِنْدَ
اللَّهِ وَمَا آتَيْتُمْ مِنْ زَكَاةٍ تُرِيدُونَ وَجْهَ اللَّهِ فَأُولَئِكَ هُمُ
الْمُضْعِفُونَ
Dan
sesuatu Riba (tambahan) yang kamu berikan agar Dia bertambah pada harta
manusia, Maka Riba itu tidak menambah pada sisi Allah. dan apa yang kamu
berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang berbuat demikian) Itulah
orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya). (Q.S.
Ar-Rum: 39)
Mencapai==>
dengan kita banya membaca buku diharapkan kita mampu mencapai target yang
ditentukan. Misalnya ingin nilai naik di semester depan.
17.
مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَىٰ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ
فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Orang-orang yang makan
(mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang
demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal
Allah telah menghalalkan jual beli
dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari
Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang
telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah)
kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah
penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
Berpendapat==> sebagai anak
perpustakaan sebelum kita berpendapat hendaknya kita melihat sumber-sumber
informasinya dan berpendapat dengan bahasa yang baik.
18. يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْماً
بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ -٦-
“Wahai
orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa
suatu berita, maka telitilah kebenarannya,
agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.” (Al-Hujurat
6)
Teliti==> anak perpustakaan harus teliti
dalam memilih informasi jangan sampai salah atau keliru sebab kita adalah
gudang informasi.
19. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءكُمْ فَاسِقٌ
بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْماً بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا
فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ -٦-
“Wahai
orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa
suatu berita, maka telitilah kebenarannya,
agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu
itu.” (Al-Hujurat 6)
Kebodohan==> anak perpustakaan tahu bagaimana
cara mencegah kebodohan. Yaitu dengan banyak membaca.
20. وَتَفَقَّدَ الطَّيْرَ فَقَالَ مَا لِيَ لَا
أَرَى الْهُدْهُدَ أَمْ كَانَ مِنَ الْغَائِبِينَ -٢٠- لَأُعَذِّبَنَّهُ عَذَاباً
شَدِيداً أَوْ لَأَذْبَحَنَّهُ أَوْ لَيَأْتِيَنِّي بِسُلْطَانٍ مُّبِينٍ -٢١-
Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata,
“Mengapa aku tidak melihat hudhud, apakah ia termasuk yang tidak hadir? Pasti
akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia
datang kepadaku dengan alasan yang jelas.” (An-Naml
20-21).
Memeriksa==> sebagai
pustakawan harus memeriksa buku yang baru dan melihat apakah ada kelemahan dan
apakah dibutuhkan untuk mahasiswanya.
21. وَتَفَقَّدَ الطَّيْرَ فَقَالَ مَا لِيَ لَا
أَرَى الْهُدْهُدَ أَمْ كَانَ مِنَ الْغَائِبِينَ -٢٠- لَأُعَذِّبَنَّهُ عَذَاباً
شَدِيداً أَوْ لَأَذْبَحَنَّهُ أَوْ لَيَأْتِيَنِّي بِسُلْطَانٍ مُّبِينٍ -٢١-
Dan dia
memeriksa burung-burung lalu berkata, “Mengapa aku tidak melihat hudhud, apakah
ia termasuk yang tidak hadir? Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia datang
kepadaku dengan alasan yang jelas.” (An-Naml 20-21).
Hukuman==> seperti biasa jika kita terlambat
dalam mengembalikan buku, atau buku tersebut hilang, maka kita harus terima
hukuman atau konsekuensinya.
22.يَاَيُّهَاالنَّاسُ
ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوْالَهُ اِنَّ الَّذِيْنَ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللهِ
لَنْ يَخْلُقُوْا ذُبَابًا وَّلَوِاجْتَمَعُوْلَهُ وَاِنْ يَسْلُبْهُمُ الدُّبَابُ
شَيْئًا لاَيَسْتَنْقِذُهُ مِنْهُ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوْبُ
“Hai manusia, telah di buat
perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu
perumpamaan itu, sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali
tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu untuk
menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah
mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu, amat lemahlah yang menyembah
dan amat lemah pulalah yang disembah.”(Al-Hajj:
73)
Dengarkan==> dengarkan dan perhatikan, walaupun
kita tidak mau belajar pelajaran yang tidak kita sukai setidaknya kita
mendengarkannya. Begitupun jika ada perintah dari petugas perpustakaan jika
disuruh keluar, ya harus keluar.
23. كُلُّ
نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ (38) إِلَّا أَصْحَابَ الْيَمِينِ (39) فِي
جَنَّاتٍ يَتَسَاءَلُونَ (40) عَنِ الْمُجْرِمِينَ (41) مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ
(42) قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ (43) وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ
الْمِسْكِينَ (44) وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَ (45) وَكُنَّا نُكَذِّبُ
بِيَوْمِ الدِّينِ (46) حَتَّى أَتَانَا الْيَقِينُ (47)
“Tiap-tiap
diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya, kecuali golongan kanan, berada di dalam surga,
mereka tanya menanya, tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa, “Apakah yang
memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak
termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat,
dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan
yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami
mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian”.” (QS. Al
Mudatstsir : 38-47)
Golongan==> jangan kita mencari
informasi berdasarkan golongan atau kelompok tertentu saja. Kita harus melebur
menjadi satu walaupun ada perbedaan. Di perpustakaan juga ada pelajaran
menggolongkan atau mengelompokkan buku berdasarkan aturan-aturan tertentu.
24. كُلُّ
نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ (38) إِلَّا أَصْحَابَ الْيَمِينِ (39) فِي
جَنَّاتٍ يَتَسَاءَلُونَ (40) عَنِ الْمُجْرِمِينَ (41) مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ
(42) قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ (43) وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ
الْمِسْكِينَ (44) وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَ (45) وَكُنَّا نُكَذِّبُ
بِيَوْمِ الدِّينِ (46) حَتَّى أَتَانَا الْيَقِينُ (47)
“Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,
kecuali golongan kanan, berada di dalam surga, mereka tanya menanya, tentang
(keadaan) orang-orang yang berdosa, “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar
(neraka)?” Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak
(pula) memberi makan orang miskin,
dan adalah kami membicarakan yang
bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami
mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian”.” (QS. Al
Mudatstsir : 38-47)
Kerjakanè
kerjakanlah semua tugas yang diberikan oleh seseorang selagi kita mampu, jika
tidak mampu minta bantuan kepada temannya.
25.
وَكُلُوا
وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
“Makan dan minumlah kalian,
namun jangan berlebih-lebihan (boros) karena Allah tidak mencintai orang-orang
yang berlebih-lebihan”. (Al-A’raf:31).
Makan dan minumè ketika kita masuk kedalam perpustakaan itu biasanya tidak boleh membawa
barang apalagi makanan dan minuman, karena mungkin akan mengotori perpustakaan.
26. إِنَّ هَذَا
الْقُرْآَنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ
يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا (9) وَأَنَّ الَّذِينَ
لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآَخِرَةِ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا (10)
Sesungguhnya
Al-Quran ini memberikan petunjuk
kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang
mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.
(QS. Al-Isra: 9-10)
Petunjuk==> buku juga bisa dijadikan sebagai petunjuk, selain itu jika kita belum
pernah masuk kedalam perpustakaan yang besar maka kita harus melihat petunjuk
arah atau apapun itu.
27. مَنْ
ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً
siapakah
yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan
hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda
yang banyak. (QS. al-Baqarah: 245)
bayarè ketika kita
meminjam buku lebih dari waktu yang ditentukan maka kita harus menerima jika
kita disuruh membayar denda, atau konsekuensi lainnya.
28. حَتَّى إِذَا
جَاءُوهَا فُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ
رُسُلٌ مِنْكُمْ يَتْلُونَ عَلَيْكُمْ آيَاتِ رَبِّكُمْ وَيُنْذِرُونَكُمْ لِقَاءَ
يَوْمِكُمْ هَذَا قَالُوا بَلَى وَلَكِنْ حَقَّتْ كَلِمَةُ الْعَذَابِ عَلَى
الْكَافِرِينَ
“Sehingga
apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah
pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: “Apakah belum
pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu
ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?”
Mereka menjawab: “Benar (telah datang)”. Tetapi telah pasti berlaku ketetapan
azab terhadap orang-orang yang kafir. ” (QS. Az Zumar: 71)
Buka==> di setiap
perpustakaan pasti memiliki jadwal buka perpustakaan, jadi jangan sampai kita
pergi ke perpustakaan pada waktu istirahaat atau saat perpustakaan sedang
tutup.
29. حَتَّى إِذَا جَاءُوهَا فُتِحَتْ أَبْوَابُهَا
وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ يَتْلُونَ
عَلَيْكُمْ آيَاتِ رَبِّكُمْ وَيُنْذِرُونَكُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَذَا قَالُوا
بَلَى وَلَكِنْ حَقَّتْ كَلِمَةُ الْعَذَابِ عَلَى الْكَافِرِينَ
“Sehingga
apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah
pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: “Apakah belum
pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu
ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu
akan pertemuan dengan hari ini?” Mereka menjawab: “Benar (telah datang)”.
Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir. ”
(QS. Az Zumar: 71)
Peringatan==> biasanya dosen memberikan
peringatan kepada mahasiswa yang jarang masuk kuliah, selain itu juga biasanya
di perpustakaan ada rambu peringatan waktu untuk istirahat atau waktu untuk
tutup.
Pada hari itu bumi menceritakan beritanya, (QS.
Al-Zalzalah: 4)
cerita==> didalam
sebuah buku biasanya berisi cerita, kisah-kisah, yanng akan memberikan
informasi atau pengetahuan kepada kita.
Demikianlah
ayat-ayat yang menurut saya berhubungan dengan ilmu perpustakaan. Apabila ada
kesalahan saya mohon maaf, karena kesempurnaan hanya milik Allah Swt dan kepada Allah saya mohon ampun.
Wassalamu’alaikum wr.wb

Tidak ada komentar:
Posting Komentar